Dampak Berita Kekinian terhadap Perilaku Konsumen


Berita kekinian memang memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumen di era digital ini. Dampak berita kekinian terhadap perilaku konsumen bisa sangat beragam, mulai dari pola belanja hingga preferensi produk yang dipilih.

Menurut Ahli Komunikasi Massa, Dr. Andi Fadly Arif, “Berita kekinian memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk opini dan perilaku konsumen. Apa yang disajikan oleh media massa bisa mempengaruhi bagaimana konsumen memandang suatu produk atau merek.”

Sebagai contoh, ketika berita tentang kecelakaan mobil yang disebabkan oleh produk tertentu menjadi viral, konsumen cenderung akan menghindari produk tersebut. Hal ini bisa berdampak negatif bagi perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, jika produk atau merek mendapat sorotan positif dalam berita kekinian, konsumen akan cenderung lebih tertarik untuk mencoba produk tersebut.

Tidak hanya itu, berita kekinian juga dapat mempengaruhi pola belanja konsumen. Dengan adanya informasi tentang promo atau diskon yang sedang berlangsung, konsumen akan lebih termotivasi untuk melakukan pembelian. Hal ini juga bisa berdampak pada keputusan konsumen dalam memilih produk atau merek tertentu.

Dr. Andi Fadly Arif juga menambahkan, “Konsumen saat ini lebih mudah terpengaruh oleh berita kekinian karena kemudahan akses informasi melalui internet. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkan berita kekinian untuk memengaruhi perilaku konsumen.”

Sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu lebih bijak dalam menyikapi berita kekinian yang kita terima. Selalu melakukan penelusuran lebih lanjut sebelum membuat keputusan pembelian berdasarkan berita yang kita baca atau dengar. Jangan sampai terjebak dalam informasi yang tidak valid atau mengarah pada keputusan konsumsi yang kurang tepat.

Dengan demikian, peran berita kekinian dalam membentuk perilaku konsumen memang tidak bisa dianggap remeh. Kita sebagai konsumen harus lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi, serta memahami bahwa tidak semua berita yang kita terima bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan konsumsi.