Mengapa Informasi Heboh Menjadi Viral?


Mengapa Informasi Heboh Menjadi Viral?

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa informasi heboh seringkali menjadi viral di media sosial? Hal ini mungkin terjadi karena manusia secara alami tertarik pada hal-hal yang kontroversial, menggelitik, atau mengundang perhatian. Informasi yang bersifat sensasional seringkali lebih mudah menarik perhatian dan menyebar dengan cepat di dunia maya.

Menurut Dr. Yudi Prayudi, seorang psikolog dari Universitas Indonesia, fenomena informasi heboh yang menjadi viral merupakan bagian dari perilaku manusia yang ingin mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. “Ketika seseorang membagikan informasi yang menarik perhatian banyak orang, maka secara tidak langsung ia akan merasa diakui dan dihargai oleh masyarakat,” kata Dr. Yudi.

Selain itu, faktor kecepatan dalam menyebarkan informasi di media sosial juga turut menyumbang dalam membuat informasi heboh menjadi viral. Dengan adanya fitur seperti retweet, share, dan tag, informasi dapat menyebar dengan cepat dan luas tanpa terkendala oleh batasan geografis.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Hootsuite dan We Are Social pada tahun 2020, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 160 juta orang, atau sekitar 60% dari total populasi. Dengan jumlah pengguna yang begitu besar, informasi heboh memiliki potensi untuk menjadi viral dalam waktu yang sangat singkat.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua informasi heboh yang viral di media sosial adalah benar. Banyak informasi yang tersebar tanpa verifikasi yang memadai, sehingga dapat menimbulkan hoaks dan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu melakukan cross-checking terlebih dahulu sebelum mempercayainya.

Dalam hal ini, Dr. Rudi Subagja, seorang pakar media sosial dari Universitas Padjajaran, menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat. “Dengan literasi digital yang baik, masyarakat akan lebih mampu memilah dan memfilter informasi yang mereka terima di media sosial, sehingga dapat mengurangi penyebaran informasi hoaks dan tidak benar,” ujar Dr. Rudi.

Dengan demikian, meskipun informasi heboh memiliki potensi untuk menjadi viral di media sosial, kita sebagai pengguna harus tetap bijak dalam menyikapi setiap informasi yang kita terima. Jangan terpancing emosi dan selalu lakukan verifikasi sebelum membagikan informasi kepada orang lain. Hanya dengan cara ini kita dapat mencegah penyebaran informasi yang tidak benar dan merugikan masyarakat.